K3PG sekarang genap berusia 35 tahun. Puluhan unit bisnis dan ratusan miliar rupiah omzet dalam setahun mengantarkan Koperasi ini berdiri tegak di level Nasional.
Namun, capaian tersebut belum membuat Pengurus K3PG berpuas diri. Karena sekitar 30 persen omzet Koperasi masih berupa asupan dari Petrokimia Gresik (PG) selaku holding. Kendatipun porsi ini telah jauh berkurang dibanding tahun-tahun sebelumnya, kondisi ini ternyata masih menyisakan comfort zone atau zona nyaman.
Karena itu, Ketua Pengurus K3PG, Rohmad selaku nakhoda Koperasi mengajak tim di K3PG untuk “berlari” semakin kencang. Guna mewujudkan K3PG mandiri, berdaya saing serta memiliki prospek bisnis yang baik bagi mitra maupun stakeholder. Tentunya, melalui proses transformasi dan pemanfaatan teknologi di semua unit usaha.
“Itu mimpi saya. Tujuan akhirnya, semua unit bisnis dapat menghasilkan laba dan SHU (Sisa Hasil Usaha) yang optimal, sehingga memberikan banyak manfaat bagi kesejahteraan Anggota dan masyarakat,” ujar Rohmad, Selasa (30/7/2019).
Untuk mewujudkan komitmen tersebut, Rohmat mengaku memiliki beberapa langkah strategis. Pertama, yaitu mengubah habit atau kebiasaan di lingkungan kerja, serta meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM).
“Saya ingin semua tim di K3PG mampu berpikir kreatif dan inovatif. Selama ini kita sudah terbiasa dengan zona nyaman, habit ini harus kita ubah,” jelasnya.
Karena itu, Pengurus K3PG menerapkan sistem reward dan punishment terkait mutasi dan promosi, sehingga mampu merangsang kinerja semua tim di K3PG. “Sekalipun masih muda tapi punya kemampuan, why not? Pasti kita promosikan,” imbuh Rohmad.
Sedangkan, langkah Pengurus untuk meningkatkan kompetensi SDM di K3PG, dalam rekrutmen karyawan K3PG bakal menggunakan standar yang ada di PG. “Sehingga mereka yang kami terima memang berkualitas, dari berbagai aspek,” jelasnya.
Pengurus K3PG tak akan berhenti melakukan coaching atau memberikan pembinaan kepada seluruh karyawan. Selama ini, pembinaan yang dilakukan oleh Pengurus digelar rutin tiap bulan per Departemen.
“Dalam coaching kami selalu motivasi agar tim di K3PG tak pernah berhenti bekerja kreatif dan inovatif. Kami juga berupaya menumbuhkan jiwa entrepreneurship. Pembinaan ini juga menjadi wadah Pengurus untuk mengawal pekerjaan yang ada, baik pekerjaan rutin maupun pengembangan,” kata Rohmat.
Sedangkan, upaya untuk meningkatkan kompetensi SDM. Pengurus akan rutin menyelenggarakan in house training atau pelatihan mengenai pengelolaan perusahaan dari berbagai aspek. Untuk program ini, pihaknya berkolaborasi atau bekerjasama dengan perguruan tinggi atau mitra yang berkompeten.
Seperti yang telah dilakukan adalah pelatihan tentang pengelolaan keuangan berbasis digital, hasil kerjasama dengan Universitas 17 Agustus (Untag) Surabaya. Pelatihan diikuti oleh seluruh karyawan, sekalipun mereka tidak berada di bagian finansial. Harapannya, karyawan memiliki pengetahuan yang luas.
Kedua, langkah strategis Pengurus untuk mewujudkan K3PG mandiri adalah optimalisasi semua potensi yang ada Koperasi. Ia mencontohkan, unit bisnis Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU di Desa Abir-abir, Kec. Bungah, Kab. Gresik. Jika sebelumnya hanya menjual Bahan Bakar Minyak (BBM) saja, sekarang telah dibangun rest area yang lengkap dengan fasilitas K-Mart, musala, toilet dan nantinya juga dibangun pujasera.
Dengan adanya fasilitas tersebut, pengendara yang mampir tidak sekadar membeli BBM saja. Tapi bisa memenuhi segala kebutuhan perjalanan mereka. Terlebih lokasi SPBU Desa Abir-abir merupakan jalur wisata ziarah Walisongo dan Wisata Bahari Lamongan (WBL).
Selain itu, gedung K-Sport yang belum bisa berkembang dengan baik di Jl. Ahmad Yani, Gresik dimanfaatkan untuk K-Mart Express, yang merupakan unit bisnis di bidang retail dengan sistem grosir. K-Mart Express menawarkan harga yang lebih murah dibandingkan pesaingnya.
Dan ini adalah pilot project. Kedepan K-Mart Express akan dikerjasamakan dengan Anggota. Keunggulan kerjasama ini, selain prospek bisnis yang baik, mitra K-Mart Express juga mempunyai kewenangan untuk ikut mengelola dan mengetahui pengelolaan secara transparan. “Ini adalah dua contoh upaya kami mengoptimalkan nilai atau value dari setiap unit bisnis,” jelas Rohmat.
Sementara itu, langkah ketiga untuk mewujudkan K3PG mandiri, berdaya saing dan memiliki prospek bisnis yang baik adalah memanfaatkan teknologi. Dan usia ke-35 ini menjadi penanda K3PG memasuki era digital.
Dimana pada puncak perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-35 K3PG pada tanggal 13 Agustus 2019 diluncurkan dua aplikasi berbasis digital dan terintegrasi untuk memudahkan akses Anggota maupun mitra. Aplikasi tersebut bernama K-Mobile dan program host to host Petani (Penebusan Pupuk Tanpa Antre).
Menurut Rohmat, pemanfaatan teknologi di era industri 4.0 adalah keniscayaan. Aplikasi ini merupakan langkah transformasi K3PG untuk mengoptimalkan potensi yang ada.*